judul : Kemiskinan
abstrak :
Kemiskinan
Kemiskinan merupakan pokok bahasan yang
menarik serta penting untuk dibahas. Dimana masyarakat kita khususnya kota Jakarta, masih banyak sekali dilanda
kemiskinan. Kita semua tahu masyarakat Indonesia khususnya di Ibu
Kota kita yaitu Jakarta sudah banyak dilanda kemiskinan , itu semua disebabkan
karena kurang pedulinya masyarakat Indonesia, yang selalu ingin memuaskan diri
mereka sendiri. Seperti halnya orang
kaya yang selalu ingin memperkaya diri mereka sendiri.
Dengan memakan uang-uang yang
seharusnya milik orang miskin. Itulah tindakan manusia yang tidak bermoral.
Padahal pendidikan mereka tinggi. Tapi tindakan mereka terlalu rendah. Kita
semua tahu banyak masyarakat miskin yang hidupnya sengsara bahkan, untuk
mencari sesuap nasi saja harus meminta – meminta bahkan harus melalukan
tindakan yang tidak sewajarnya seperti : mencuri, mencopet, menghipnotis, bahkan sampai tega membunuh
yang merupakn tindak anarkis dan sangat tidak bermoral, serta masih banyak
tindakan yang lainnya.
Tindakan mereka itu tidak bisa
dibenarkan, walaupun mereka sebenarnya melakukan hal yang demikian itu karena mereka membutuhkan uang demi
sesuap nasi untuk hidup bagi diri mereka
masing – masing ataupun keluarga mereka.. Mereka pun tidak bisa melakukan hal
yang pantas dan beretika seperti menjadi
: padagang, karyawan atau
berwirausaha yang membutuhkan skill dan
modal tinggi. Karena itu semua harus mempunyai pendidikan yang tinggi. Tak
biasa dipungkiri pendidikan mereka masih relatif rendah, dengan pendidikan yang
rendah tentu saja mereka tidak mempunyai skill yang baik dan tidak punya modal
tinggi untuk berwirausaha.
Sedangkan untuk lapangan pekerjaan
sendiri di Indonesia masih kurang memedai dilihat dari penduduk Indonesia yang
semakin hari semakin meningkat populasinya. Apalagi di Ibu Kota Jakarta. Dengan
tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia yang semakin hari, semakin meningkat
serta kurangnya lapangan pekerjaan maka, semkin bnyak pula tindakan-tindakan
kriminal yng semakin merajalele. Oleh karena itu, seharusnya pemerintah lebih
memperhatikan rakyat kecil. Karena, semakin banyaknya kemiskinan semakin banyak
Dunia. Kita semua tahu karena perekonomian Indonesia yang semakin tinggi,
kemiskinan pun semakin banyak terutama masyarakat yang terletak di
pinggiran kota sampai ada yang tidak memiliki tempat tinggal.
Pemerintah
seharusnya bisa memperbaiki keadaaan ini dengan menampung masyarakat-masyarakat
kecil dan diberikan pekerjaan, pendidikan serta tempat tinggal yang
layak. Tetapi faktanya dilapangan pemerintah hanya
bisa memikirkan drinya sendiri dengan melakukan kecurangan-kecurangan seperti
korupsi yang nantinya dipergunakan untuk membeli mewah antara lain : rumah mewah bintang
lima, mobil, serta tempat usaha. Mereka pun tidak sadar bahwa uang yang mereka
miliki adalah bukan hak mereka sepenuhnya. Melainkan ada
hak orang lain juga yang terdapat dari penghasilan mereka perbulannya. Keadaan
yang memperihatinkan ini tidak dapat
berubah sendiri kecuali ada keinginan dari para pejabat sendiri yang
berkeinginan untuk mengubahnya. Sungguh
nyata terhadap masyarakat kecil yang selalu di diskriminasikan karena faktor
ekonomi yang mereka punya , sangat berbeda dengan masyarakat yang mampu dari segi ekonomi serta msayarakat
yang berpendidikan tingggi .
Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan salah satu negara
yang tingkat pertumbuhannya per- tahun
paling tinggi. Dengan menduduki peringkat keempat katagori penduduk
terbanyak di Dunia. Tidak bisa di pungkiri lagi semakin banyak penduduk, tentunya kebutuhan hidup pun semakin banyak.
Kemiskinan pun merajalela, kebanyakan masyarakat pinggiran Ibu Kota masih
miskin. Karena, pendidikan mereka yang masih rendah.. Dari mereka sendiri pun masih banyak yang
tidak mengenyam bangku sekolah WAJAR Sembilan Tahun ( Wajib Belajar Sembilan Tahun, SD enam tahun dan SMP tiga tahun.
Kurangnya lapangan pekerjaan di
Indonesia serta pendidikan masyarakat
yang masih rendah, tentunya mereka tidak bisa bekerja mendapat pekerjaan
yang layak, untuk memenuhi butuhan hidup
keluarga mereka. Dengan demikian pengangguran pun semakin menjamur. Tidak heran karena adanya penganguran di
Jakarta, jumlah tindak kriminal semakin mewabah . orang-orang yang penganguran
rata-rata kurang akan pendidikannya. Sehingga mereka mencari perkerjaan tanpa
berpikir panjang resiko apa yang mereka ambil, dampak buruknya pun mereka tidak memperdulikannya. Sehingga
jumlah penganguran semakin bertambah.
Perpustakaan
Catatan kaki :
1.
^ "Perpres
No. 6 Tahun 2011". 17 Februari 2011. http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2011/bulan/02/tanggal/17/id/590/. Diakses pada
23 Mei 2011.
2.
^ a b c Badan Pusat
Statistik. Tabel Hasil Sensus Penduduk 2010 Provinsi DKI JAKARTA, diakses pada
11 Maret 2012
3.
^ Indonesia's Population:
Ethnicity and Religion in a Changing Political Landscape. Institute of
Southeast Asian Studies. 27 Maret 2003. ISBN 9812302123.
6.
^ R.L. Forstall, R.P. Greene, and
J.B. Pick, Which are the largest? Why lists of major urban areas vary so greatly, Tijdschrift
voor economische en sociale geografie 100, 277 (2009), Table 4
7.
^ Thee Liang Gie; Sejarah
Pemerintahan Kota Djakarta, Jakarta: Kotapraja Djakarta Raja, 1958, hal.
83.
8.
^ ".. Xacatara por outro
nome Caravam ..", Barros, Da Asia decada IV, liv. 1, Cap XII,
hlm. 77, dalam laman web Rushdy Hoesein, Sejarah Hari Lahirnya Kota Jakarta, 6 Juni 2007.
Diakses 22 September 2011.
9.
^ T.B.G. jilid 19 tahun 1870, hal.
393, dalam Slamet Muljana, Sriwijaya, hal. 72. LKiS, 2006. ISBN 979-8451-62-7. Diakses 22 September 2011.
10.
^ Titik Pudjiastuti, (2007), Perang,
dagang, persahabatan: surat-surat Sultan Banten, Yayasan Obor Indonesia, ISBN 979-461-650-8.
11.
^ Jaketra, Portal Resmi
Provinsi DKI Jakarta, www.jakarta.go.id, © 1995 - 2011 Dinas Komunikasi,
Informatika dan Kehumasan Pemprov DKI Jakarta, Diakses 23 September 2011.
13.
^ Djulianto Susantio, Pendirian Jakarta dan Pangeran Jayakarta,
hurahura.wordpress.com, 1 Maret 2010. Diakses 22 September 2011.
14.
^ Wijayakusuma, H.M. Hembing. Pembantaian
Massal 1740, Tragedi Berdarah Angke. Pustaka Populer Obor.
16.
^ Jakarta 1960-an: Kenangan Semasa
Mahasiswa, Firman Lubis, Masuo Jakarta, 2008 ISBN 979-3731-46-X
18.
^ Tak ada Krisis untuk
Konsumtivisme. http://epaper.kompas.com/. Kesalahan: waktu tidak valid.
19.
^ Three Old Sundanese Poems.
KITLV Press. 27 Maret 2007.
20.
^ Data
pemerintahan tidak ikut menghitung data kependudukan kecamatan Pesanggrahan dan Cilandak di Jakarta
Selatan. Kedua kecamatan ini penduduknya adalah 300.000 jiwa atau sekitar
4 % penduduk Jakarta. Data ini tidak mencatat para penganut agama Kong Hu
Cu
22.
^ Indonesia's
Population: Ethnicity and Religion in a Changing Political Landscape.
Institute of Southeast Asian Studies. 27 Maret 2003.
24.
^ Dinas
Kebudayaan dan Permuseuman, Ensiklopedi Jakarta: Culture & Heritage: Volume
3, Yayasan Untuk Indonesia, Jakarta Raya (Indonesia), 2005
27.
^ Turner, Peter
(27 Maret 1997). Java (edisi ke-1st edition). Melbourne: Lonely Planet
Publications. hlm. p. 37. ISBN 0-86442-314-4.
28.
^ "Jakarta: When to Go". Lonely
Planet. Lonely Planet Publications. 27 Maret 2008. http://www.lonelyplanet.com/worldguide/indonesia/jakarta/when-to-go. Diakses pada
6 Oktober 2008.
30.
^ "Taman Medan Merdeka (Indonesian)". Dartmouth
deskominfomas. Jakarta.go.id. http://www.jakarta.go.id/v70/index.php/en/taman-kota/521-taman-medan-merdeka.
31.
^ "Taman Suropati (Indonesian)". deskominfomas.
Jakarta.go.id. http://www.jakarta.go.id/v70/index.php/en/taman-kota/529-taman-suropati.
32.
^ "Taman Lapangan Banteng (Indonesian)". deskominfomas.
Jakarta.go.id. http://www.jakarta.go.id/v70/index.php/en/taman-kota/523-taman-lapangan-banteng.
34.
^ Jakarta wraps up vote recapitulation, Democratic Party leads. The Jakarta
Post. Edisi 2 Mei 2009 daring. Diakses 2 Mei 2009.
36.
^ "Ibukota Negara Monumental (Indonesian)". http://hopeforindonesia.blogspot.com/2010/08/ibukota-negara-monumental.html.
Nama Kelompok :
Nama : Mochammad Febro Pradityo
NPM : 28211550
Nama : Rizki Ningtyas S.
NPM : 28211732
KELAS : 1EB27
Tidak ada komentar:
Posting Komentar